Kamis, 09 Januari 2014

Rupiah Belum Beranjak di Level Rp12.000



JAKARTA - Meski Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) menetapkan level suku bunga acuan (BI rate) bertahan di level 7,5 persen memberikan imbas positif bagi bursa saham, namun tidak dengan pasar uang. Rupiah justru kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, ditambah dengan komentar Presiden ECB, Mario Draghi yang tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya membuat laju Euro juga kembali melemah dan berimbas negatif pada laju Rupiah terhadap dolar AS
"Begitupun dengan dolar Australia (AUD) yang juga melemah merespon sentimen akan diberlakukannya tapering off memberikan tambahan tekanan bagi Rupiah," ucap Reza di Jakarta, Jumat (10/1/2013).
Menurut Reza, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp12.289-12.248 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI).
"Laju Rupiah dibawah target support Rp12.238 per USD, imbuhnya.
Sebelumnya, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada sore kemarin. Rupiah menyentuh Rp12.193 per USD.
Pada perdagangan non-delivery forward (NDF) Rupiah menguat 42 poin atau 0,34 persen ke Rp12.193 per USD. Dalam pergerakan hariannya, Rupiah menyentuh level tertinggi di Rp12.158 per USD, sedangkan posisi terendah di Rp12.260 per USD.
Kesimpulan : dengan tetapnya level suku bangsa ini akan berdampak positif bagi bursa saham,namun berdampak negatif bagis pasar uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar