Sabtu, 28 April 2012

PENGANGGURAN DAN INFLASI


·         Definisi Pengangguran :
Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka.
Menurut Dumairy Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan (masih atau sedang) mencari pekerjaan.
Masalah yang sering dihadapi adalah masalah setengah menganggur atau pengangguran tidak kentara, yang pengertiannya adalah sebagai berikut :
1. Setengah menganggur
Keadaan setengah menganggur (underemployment) terletak antara full employment dan sama sekali menganggur. Pengertian yang digunakan ILO, Underemployment yaitu perbedaan antara
jumlah pekerjaan yang betul dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang secara normal mampu dan ingin dikerjakannya.
Konsep ini dibagi dalam :
a. Setengah menganggur yang kentara
Setengah menganggur yang kentara (visible underemployment) adalah jika seseorang bekerja tidak tetap (part time) di luar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.
b. Setengah menganggur yang tidak kentara
Setengah menganggur yang tidak kentara (invisible underemployment) adalah jika seseorang bekerja secara penuh (full time) tetapi pekerjannya itu dianggap tidak mencukupi karena pendapatannya terlalu rendah atau pekerjaan tersebut tidak memungkinkan ia untuk mengembangkan seluruh keahliannya.
2. Pengangguran tidak kentara
Pengangguran tidak kentara (disguised unemployment), dalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka menganggur jika dilihat dari segi produktivitasnya. Jadi di sini mereka sebenarnya tidak mempunyai produktivitas dalam pekerjaannya. Misalnya mereka terdiri dari 4 orang yang bersama-sama bekerja dalam jenis pekerjaan yang sesungguhnya dapat dikerjakan oleh 3 orang sehingga 1 orang merupakan ‘disguised unemployment’.
3. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional yaitu pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus mempunyai waktu tenggang dan berstatus sebagai penganggur sebelum mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut.

Menurut Lincolin Arsyad (1999: 35), untuk memperoleh pengertian sepenuhnya tentang arti penting dari masalah ketenagakerjaan (employment) di perkotaan, kita harus memperhitungkan pula maslah pertambahan pengangguran terbuka yang jumlahnya lebih besar yaitu mereka yang kegiatannya aktif bekerja tetapi secara ekonomis sebenarnya mereka tidak bekerja secara penuh (underutilized). Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran, menurut Edgar O. Edward (tahun 1974 ) buku Ekonomi Pembangunan (Lincolin Arsyad, 1999: 35) perlu diperhatikan dimensi-dimensi:

1. Waktu (banyak di antara mereka yang bekerja lebih lama, misalnya jam kerjanya per hari, per minggu, atau per tahun).
2. Produktivitas (kurangnya produktivitas seringkali disebabkan oleh kurangnya sumber daya-sumber daya komplementer Untuk melakukan pekerjaan).
3. Intensitas pekerjaan (yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan)

Bentuk pengangguran :
Menurut Edgar O. Edward (tahun 1974 ) Pengangguran dibagi kedalam 5 Bentuk :
1. Pengangguran terbuka : baik sukarela (mereka yang tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun secara terpaksa (mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan).
2. Setengah menganggur (underemployment): yaitu mereka yang bekerja lamanya (hari, minggu, musiman) kurang dari yang mereka biasa kerjakan.
3. Tampaknya bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh: yaitu mereka yang tidak digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah pengangguran, termasuk di sini adalah:
a. Pengangguran tak kentara (disguised unemployment) Misalnya para petani yang bekerja di lading selama sehari penuh, apdahal pekerjaan itu sebenarnya tidak memerlukan waktu selama sehari penuh.
b. Pengangguran tersembunyi (hidden unemployment) Misalnya oaring yang bekerja tidak Sesuai dengan tingkat atau jenis pendidikannya.
c. Pensiun lebih awal
Fenomena ini merupakan kenyataan yang terus berkembang di kalngan pegawai pemerintah. Di beberapa negara, usia pensiun dipermuda sebagai alat menciptakan peluang bagi yang muda untuk menduduki jabatan di atasnya.
4. Tenaga kerja yang lemah (impaired): yaitu mereka yang mungkin bekerja full time, tetapi intensitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan.
5. Tenaga kerja yang tidak produktif : yaitu mereka yang mampu untuk bekerja secara produktif tetapi karena sumber daya-sumber daya penolong kurang memadai maka mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik.

·        INFLANSI

Arti Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umummengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Hargabarang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku dimana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lamaDampak Sosial Dari Inflasi Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelakuekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasijuga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya belimasyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatanpun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasiyang terjadi. Dijelaskan banyak pengertian inflasi yang disampaikan para ahli. Inflasi menurutA.P. Lehnerinflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand)terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan. Ahli yang lain yaituAckley memberi pengertian inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang terus menerus daribarang dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat). Sedangkan menurut Boediono, inflasi sebagai kecenderungan dari harga-hargauntuk naik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barangsaja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada ataumengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang lain. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secaraumum dan terus-menerus atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uangsecara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkatharga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi.
 Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dansaling pengaruh-mempengaruhi.Jenis – jenis Inflasi Menurut Kenaikan Harga - harga Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku ,inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut :1. Inflasi tarikan pemerintah2. Inflasi desakan biaya3. Inflasi diimpor1. Inflasi Tarikan Pemerintah Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang denganpesat.Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan pendapatan tinggi yang selanjutnyamenimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barangdan jasa.Pengeluaran ini dapat menimbulkan inflasi. Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat , inflasi tarikanpermiantaan juga bisa bersalu pada masa ketidakstabilan politik yang terusmenerus.Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi pajak yang dipungutnya.Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksamencetak uang atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah agregat akanakan mewujudkan melebihi kemampuan ekonomi tersebut menyediakn barang danjasa.Maka keadaan ini inflasi.Inflasi Desakan Biaya Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketikatingkat pengangguran adalah rendah.Apabila perusahan – perusahan masih menghadapi
 permintaan yang bertambah , mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan caramemberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran dengan pembayaran gaji dan upah yangtinggi ini.Langkah ini menyebabkan biaya produksi meningkat yang akhirnyamenyebabkan kenaikan harga – harga berbagai barang.Inflasi Di Impor Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga – harga barang yang diimpor.Inflasi ini akan wujud apabila barang – barang yang diimporyang mengalamikenaikan harga mempunyai persanan yang penting dalam kegiatan pengeluaranperusahaan – perusahaan.Satu contoh hal yang nyata dari inflasi ini adalahefek kenaikanharga minyak dalam tahun 1970an kepada perekonomian Negara – Negarabaratpengimpor barang lainnya.Minyak penting artinya dalam proses proses barang –barang industri.Maka kenaikan harga minyak tersebut menaikkan biaya produksi , dankenaikan biaya produksi mengakibatkan kenaikan harga –harga. Contoh lain dari peristiwa ini stagflasi adalah keadaan dalam ekonomi Indonesiasesudah krisis ekonomi asia pada tahun 1997. Pada tahun berikutnya pendapatan nasionalIndonesia menurun sebesar 13 persen, penganguran mengalami kenaikan yang sangatnyata dan tingkat inflasi mencapai 70 persen .Stagflasi ini berlaku sebagai akibatkemerosatan nilai rupiah yang sangat besar dan ketidakstabilan politik yang ditimbulkanoleh penurunan nilai mata uang yang dratis tersebut.Pasar Produksi / Produksi Komoditiproduksi komoditi adalah produksi barang-barang untuk dijual.. Ini adalah jenis produksidi mana produk yang dihasilkan tidak untuk konsumsi langsung oleh produsen, sepertidalam subsistensi produksi, tetapi surplus untuk kebutuhan mereka sendiri dan bukandiproduksi khusus dengan tujuan penjualan di pasar, biasanya untuk memperolehpendapatan. Pada prinsipnya, produk yang diperdagangkan sebagai komoditas bisabarang atau jasa yang dijual sebagai "produk", tetapi sering penggunaan istilah produksikomoditas terbatas pada produksi barang.
·        Keterkaitan antara pengangguran dan inflansi
Ada empat faktor yang menentukan tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik uang tunai maupun giro. Kedua, perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang tersedia. Ketiga, tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. Suku bunga di Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di kawasan Asia. Keempat, tingkat inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan BBM meningkat. Kenaikan BBM tersebut cukup memberatkan masyarakat lapisan bawah karena dapat menimbulkan multiplier effect, mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam proses produksi maupun distribusinya menggunakan BBM.
Tingginya angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat. Untuk bisa bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak, rakyat tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika barang-barang yang diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak perusahaan yang berkurang keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan berkurang maka perusahaan akan berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya keuntungan perusahaan. Hal inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja/buruhnya dengan mem-PHK para buruh. Salah satu dari jalan keluar dari krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya nilai tukar rupiah tidak hanya tergantung kepada money suplly dari IMF, tetapi juga investor asing (global investment society) mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia (capital inflow). Karena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam rangka mengendalikan angka pengangguran