Pengangguran Meningkat karena 44
Ribu Orang Di-PHK
Kamis, 07 November 2013
18:55 wib
Petrus Paulus Lelyemin
- Okezone
JAKARTA – Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah menyatakan bahwa angka
pengangguran sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) karena dipicu pemutusan
hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
"Tekanan terhadap
industri dan kenaikan UMP (upah minimum provinsi) yang relatif tinggi antara
tahun 2012-2013 mengakibatkan sebagian besar perusahaan memilih mengurangi
jumlah karyawannya," tutur Menteri PPN/Bappenas Armida Alisyahbana di
kantornya, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Menurut dia, kenaikan
UMP jauh di atas inflasi dan kebutuhan hidup layak (KHL) 2012. Armida
menambahkan, rata-rata UMP per daerah naik 43 persen pada tahun ini.
"Inflasi dan KHL itu indikatornya. Naiknya jauh," ungkapnya.
Armida memaparkan,
jumlah PHK sampai semester I-2013 mencapai 44.000 orang. PHK ini, lanjut dia,
terjadi di beberapa industri padat karya seperti tekstil, sepatu, dan kulit.
"Ini angka yang
cukup besar. Saya khawatir angka ini akan bertambah sampai akhir tahun ini.
Masalah ini menjadi konsentrasi kami ke depan," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian
PPN/Bappenas menargetkan pengurangan angka pengangguran akan mencapai 5,8
persen di akhir tahun ini. Sementara realisasi angka pengangguran yang
diumumkan BPS tampak naik dari angka 6,14 persen menjadi 6,25 persen di
triwulan III-2013.(rez)
Kesimpulan : UMP yang
tinggi membuat banyak perusahaan melakukan PHK terhadap para karyawannya.Hal
ini menimpulkan pengangguran yang semakin meningkat.Sehingga pemerintah harus
memperluas lapangan pekerjaan untuk para pengangguran.
Sumber :
http://economy.okezone.com/read/2013/11/07/20/893483/bappenas-pengangguran-meningkat-karena-44-ribu-orang-di-phk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar