Perkembangan dan Klasifikasi
Mengapa kita harus mengetahui
bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabannya adalah sama seperti
mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain kita akan dapat
memahami dengan lebih baik sistem akuntansi suatu negara dengan mengetahui
faktor – faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya.
Mengapa kita harus melakukan
klasifikasi (perbandingan) sistem akuntansi keuangan nasional atau regional ?
klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan
bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda – beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem – sitem akuntansi keuangan menurut karakteristik
khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota – anggota
kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok – kelompok yang
beraneka ragam satu sama lain.
Dengan mengenali kesamaan dan
perbedaan pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi
merupakan cara untuk melihat dunia.
·
Perkembangan
Bahwa delapan
faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan
akuntansi. Tujuh faktor utama berupa ekonomi, sejarah sosial dan atau
kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutjan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut
ini) dan perkembangannya akan digali lebih lanjut.
1.
Sumber
pendanaan
2.
Sistem
hukum
3.
Perpajakan
4.
Ikatan
politik dan ekonomi
5.
Inflasi
6.
Tingkat
perkembangan ekonomi
7.
Tingkat
pendidikan
8.
Budaya
Berdasarkan hasil analisis hofstede,
gray mengusulkan suatu kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia
mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan
keuangan suatu negara, yaitu :
1.
Profesionalisme
versus ketetapan wajib pengendalian
Prefensi
terhadap pertimbangan profesionak yang independen merupakan hal yang konsisten
dengan preferensi atas kerangka sosial yang terkait secara longgar dimana lebih
banyak penekanan terhadap kebebasan, kepercayaan dalam bermain secara adil dan
aturan sedikit mungkin. Dimana pertimbangan profesional yang berbeda-beda
cenderung lebih mudah untuk ditoleransi profesionalisme lebih mungkin diterima
disuatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang lebih kecil dimana terdapat
perhatian atas hak yang sama.
2.
Keseragaman
versus fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman bersifat konsisten
dengan preferensi terhadap penghindaran ketidakpastian kuat yang menimbulkan
perhatian terhadap hukum dan aturan kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap
aturan dan regulasi tertulis. Penghormatan terhadap kesesuaian dan pencarian
kebenaran dan nilai yang absolut dan utama. Keseragaman juga konsisten dengan
preferensi terhadap kolektivisme dengan kerangka sosial yang terkait dengan
ketat, kepercayaan pada organisasi dan tatanan dan penghormatan terhadap
norma-norma kelompok keseragaman juga lebih mudah di fasilitasi oleh suatu
masyarakat dengan jarak kekuasaan yang besar dimana penerapan hukum dan kode
karakter yang seragam lebih mudah untuk diterima.
3.
Konservatisme
versus optimisme
Preferensi
terhahadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang
konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat, berasal dari perhatian
terhadap keamanan dan kebutuhan yang persepsikan untuk mengadopsi pendekatan
yang hati-hati untuk mengani ketidakpastian peristiwa masa depan. Penekanan
terhadap pencapaian dan kinerja individu dapat mendorong pendekatan atas
pengukuran yang relatif kurang konservatif.
4.
Kerahasian
versus transparansi
Preferensi
trhadap kerahasian merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran
ketidakpastian yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan
informasi dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi
untuk mempertahankan keamanan. Masyarakat dengan karakter kekuasaan yang
tertinggiakan sangat mungkin berkarakter membatasi informasi untuk
mempertahankan ketidaksetaraan dalam kekuasaan . kerahasian juga konsisten
dengan preferensi kolektivisme dengan perhatiannya terhadap hal-hal sangat
terkait dengan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Masyarakat lebih
menekankan pada kualitas hidup masyarakat dan lingkungan akan cenderung untuk
lebih terbuka, khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.
·
Klasifikasi
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua kategori: dengan perkembangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
perkembangan bergantung pada pengetahuan, instuisi, dan pengalaman. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data dan
praktik akuntansi seluruh dunia.
·
Empat
pendekatan terhadap perkembangan akuntansi
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah di usulkan
oleh inveller pertengahan tahun 2960-an, sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
pendekatan makro ekonomi
Praktik
akuntansi didapatkan dengan tujuan meningkatkan makroekonomi nasioanal. Tujuan
perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional. Karena
perusahaan bisni mengordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
2.
Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi
Fokusnya
terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan
hidup. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan harus mempertahankan modal fisik
yang dimiliki sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal
dan laba untuk mengevaluai dan mengendalikan aktivitas usaha. Salah satu negara
yang berkembang pada pendekatan mikroekonomi adalah negara belanda.
3.
Berdasarkan
pendekatan pada disiplin independen
Akuntansi
berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dianggap
sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang
dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan, seperti ekonomi.
4.
Berdasarkan
pendekatan yang seragam
Keseragaman
dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi
akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan
seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar
dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi digunakan dinegara-negara dengan
keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi
digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan, sumber daya,
mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Negara prancis merupakan pendukung
akuntansi secara seragam.
·
Sistem hukum : akuntansi hukum umum versus
kodifikasi hukum
1.
Akuntansi dalam negara-negara hukum umum
memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan
pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi
hukum umum sering disebut “angelo saxon”,”inggris-amerika” atau berdasarkan
“mikro”. Akuntansi hukum umum berawal dari inggris kemudian di ekspor kenegara
negara australia, kanada, hongkong, malaysia, pakistan dan amerika serikat.
2.
Akuntansi dalam negara yang menganut kodofikasi
hukum memilik karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan
pengungakapan dalam jumlah kurang dan kesesuaian akuntansi keuangan dan pajak.
Akuntansi kodifikasi hukum sering disebut “kontinental”,”legalistik”
atau”seragam secara makro”. Ditentukan dinegara-negara eropa kontinental dan
bekas koloni mereka di afrika, asia, amerika.
·
Sistem praktik : akuntansi penyajian wajar
versus kepatuhan hukum
Kita percaya bahwa klasifikasi yang
didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan banyak
permasalahan akuntansi. Seperti :
1.
Depresi, dimana beban ditentukan berdasarkan
penurunan kegunaan suatu asset, selama masa manfaat ekonomi atau jumlah yang
ditentukan untuk tujuan pajak.
2.
Sewa guna usaha yang memiliki substansi
pembelian asset tetap diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa
3.
Pensiun dengan biaya yang diakui pada saat
dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda
berhenti kerja.
Penyajian wajar dan substansii mengungguli bentuk merupakan
ciri utama akuntansi hukum umum yang telah dijelaskan. Akuntansi umum
berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. IFRS
ditunjuk pada penyajian wajar. Secara khusus IFRS relevan bagi perusahaan.akuntansi
penyajian wajar ditentukan diinggris, amerika serikat, belanda, dan lain-lain.
IFRS merupakan standar acuan yang sedang dikembangkan dicina dan jepang.
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan
yang dikenakan pemerintah,seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi
rencana makro ekonomi pemerintah nasional. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus
digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di
negara-negara, yang menganut kodifikasi hukum dimana laporan konsolidasi
menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar