Strategi
Pertumbuhan
Di dalam
pemikiran ini pertumbuhan ekonomi menjadi kriteria utama bagi pengukuran
keberhasilan pembangunan. Selanjutnya dianggap bahwa dengan pertumbuhan ekonomi
buah pembangunan akan dinikmati pula oleh si miskin melalui proses merambat ke
bawah (trickle down effect) atau melalui tindakan koreksi pemerintah
mendistribusikan hasil pembangunan. Bahkan tersirat pendapat bahwa ketimpangan
atau ketidakmerataan adalah merupakan semacam prasyarat atau kondisi yang harus
terjadi guna memungkinkan terciptanya pertumbuhan, yaitu melalui proses
akumulasi modal oleh lapisan kaya. Strategi ini disebut strategi pertumbuhan.
Inti dari
konsep strategi ini adalah :
Strategi
pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal,
serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan
memusatkan, sehingga dapat menimbulkan sfek pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses
merambat ke bawah (trickle-down-effect), pendistribusian kembali.
Jika
terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan
terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik
paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada kenyataan yang
terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
Strategi
Pembangunan dengan Pemerataan
Keadaan
sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk mencari
alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi pembangunan pemerataan.
Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman dan Morris. Yang
menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan
pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui
penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan
masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan
oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model
pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang
dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan
struktural dan kepincangan sosial.
Strategi
Ketergantungan
Teori
ketergantungan muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun
1965 di Mexico City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh
negara-negara sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Yang
menarik dari teori ketergantungan adalah munculnya istilah dualisme
utara-selatan, desa-kota, corepriphery yang pada dirinya mencerminkan
adanya pemikiran pembangunan yang berwawasan ruang.
Pada tahun
1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep
ini timbul dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi
pembangunan dengan pemerataan.
Inti dari
konsep strategi ketergantungan adalah :
Kemiskinan
di negara–negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara
ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut
harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari
ketergantungandari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah
meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
bidang produksi, lebih mencintai produk nasional.
Teori
ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “.ketergantungan
tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih
terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri
(selfdevelopment). Sebab selalu akan gampang sekali bagi kita untuk menumpahkan
semua kesalahan pada pihak luar yang memeras,
STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS (CRITICAL MINIMUM EFFORT)
·
Menaikkan
pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) :
terjadi laju pertum,buhan penduduk (HARVEY LEIBSTEIN).
·
Setiap ekonomi
tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
Hambatan :
menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan :
menaikkan pendapatan perkapita
PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI DARI
PENDAPATAN PERKAPITA
·
Pendapatan naik,
meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada
titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita
menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika
pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun
(LEIBSTEIN).
·
Dengan kenaikan
pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi
meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat
sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS
KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari
pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1.
Skala disekonomis
internal ;
akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2.
Skala disekonomis
external ;
akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan
kelembagaan di negara berkembang.
AGEN PERTUMBUHAN
1. Pengusaha
2. Investor
3. Penabung
4. Inovator
Kegiatan tersebut membantu
pertumbuhan sehingga memunculkan :
1. Kewiraswastaan
2. Peningkatan sumber pengetahuan
3. Pengembangan keterampilan
produktif masyarakat
4. Peningkatan laju tabungan dan
investasi
RANGSANGAN PERTUMBUHAN
1. Rangsangan ZERO-SUM
Tidak meningkatkan pendapatan
nasional tetapi bersifat upaya distributif
·
Kegiatan bukan dagang ; posisi
monopolistik, kekuatan politik & prestise sosial
·
Kegiatan dagang , tidak menambah sumber
agregat
·
Kegiatan spekulatif, memboroskan sumber
kewiraswastaan yang langka
·
Kegiatan tabungan
netto ; nilai sosial nibil / lebih rendah dari privatnya.
2. Rangsangan POSITIVE-SUM
Menuju pada pengembangan
pendapatan nasional
Dalam ekonomi terbelakang, ada pengaruh bersifat anti perubahan yang
menekan pendapatan perkapita :
1. Kegiatan usaha ZERO-SUM,
pembatasan peluang ekonomi
2. Tindakan konservatif para
buruh yg terorganisir menentang perubahan
3. Perlawanan thd gagasan dan
pengetahuan baru dan daya tarik pengtahuan
4. Kenaikan pengeluaran konsumsi
mewah pribadi / publik ; tidak produktif
5. Pertumbuhan penduduk &
Angkatan buruh.
Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju
pertumbuhan ekonomi merangsang POSITIVE-SUM menjadi lebih besar dari ZERO-SUM,
shg pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
1.
Ekspansi agen
pertumbuhan
2.
Sumbangan
masyarakat terhadap per unit modal naik seiring rasio modal output turun.
3.
Berkurangnya
keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
4.
Penciptaan kondisi
lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.
5.
Peningkatan
spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG
Para ekonom Teori Dorongan Besar-Besaran (BIG PUSH THEORY)
Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan
(SIMULTANEOUS) sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan
keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
TUJUAN UTAMA : menciptakan jenis industri yang berkaitan erat satu dengan
yang lain sehingga setiap industri memperoleh EKSTERNALITAS EKONOMI sebagai
akibat INDUSTRIALISASI.
Menurut REINSTEIN-RODAN, pembangunan industri besar-besaran menciptakan 3
macam eksternalitas ekonomi, yaitu :
1. Yang diakibatkan oleh perluasan
pasar
2. Faktor
yang Mempengaruhi Strategi Pembangunan
Pada
prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan
sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai . . .?”
Jika
tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka
strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin
dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah
yang akan dipergunakan.
Perkembangan
Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas
atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama. Ada
beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi,
yaitu:
Tingginya
tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja
yang cepat
Tingginya
tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi
perkapita
Teknologi
yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha
ekonomi yang dicapai.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar