Senin, 30 Maret 2015

Akuntansi Internasional BAB 2



Perkembangan dan Klasifikasi
            Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabannya adalah sama seperti mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain kita akan dapat memahami dengan lebih baik sistem akuntansi suatu negara dengan mengetahui faktor – faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya.
            Mengapa kita harus melakukan klasifikasi (perbandingan) sistem akuntansi keuangan nasional atau regional ? klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda – beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem – sitem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota – anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok – kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.
            Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia.
·           Perkembangan
     Bahwa delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor utama berupa ekonomi, sejarah sosial dan atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebutjan oleh para penulis akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut ini) dan perkembangannya akan digali lebih lanjut.
1.    Sumber pendanaan
2.    Sistem hukum
3.    Perpajakan
4.    Ikatan politik dan ekonomi
5.    Inflasi
6.    Tingkat perkembangan ekonomi
7.    Tingkat pendidikan
8.    Budaya
Berdasarkan hasil analisis hofstede, gray mengusulkan suatu kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu :
1.        Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian
Prefensi terhadap pertimbangan profesionak yang independen merupakan hal yang konsisten dengan preferensi atas kerangka sosial yang terkait secara longgar dimana lebih banyak penekanan terhadap kebebasan, kepercayaan dalam bermain secara adil dan aturan sedikit mungkin. Dimana pertimbangan profesional yang berbeda-beda cenderung lebih mudah untuk ditoleransi profesionalisme lebih mungkin diterima disuatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang lebih kecil dimana terdapat perhatian atas hak yang sama.
2.        Keseragaman versus fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman bersifat konsisten dengan preferensi terhadap penghindaran ketidakpastian kuat yang menimbulkan perhatian terhadap hukum dan aturan kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap aturan dan regulasi tertulis. Penghormatan terhadap kesesuaian dan pencarian kebenaran dan nilai yang absolut dan utama. Keseragaman juga konsisten dengan preferensi terhadap kolektivisme dengan kerangka sosial yang terkait dengan ketat, kepercayaan pada organisasi dan tatanan dan penghormatan terhadap norma-norma kelompok keseragaman juga lebih mudah di fasilitasi oleh suatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang besar dimana penerapan hukum dan kode karakter yang seragam lebih mudah untuk diterima.
3.        Konservatisme versus optimisme
Preferensi terhahadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat, berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang persepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk mengani ketidakpastian peristiwa masa depan. Penekanan terhadap pencapaian dan kinerja individu dapat mendorong pendekatan atas pengukuran yang relatif kurang konservatif.
4.        Kerahasian versus transparansi
Preferensi trhadap kerahasian merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat dan timbul dari kebutuhan untuk membatasi pengungkapan informasi dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan kompetisi untuk mempertahankan keamanan. Masyarakat dengan karakter kekuasaan yang tertinggiakan sangat mungkin berkarakter membatasi informasi untuk mempertahankan ketidaksetaraan dalam kekuasaan . kerahasian juga konsisten dengan preferensi kolektivisme dengan perhatiannya terhadap hal-hal sangat terkait dengan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Masyarakat lebih menekankan pada kualitas hidup masyarakat dan lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka, khususnya informasi yang berkaitan dengan sosial.

·           Klasifikasi
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori: dengan perkembangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan perkembangan bergantung pada pengetahuan, instuisi, dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data dan praktik akuntansi seluruh dunia.

·           Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah di usulkan oleh inveller pertengahan tahun 2960-an, sebagai berikut:


1.    Berdasarkan pendekatan makro ekonomi
Praktik akuntansi didapatkan dengan tujuan meningkatkan makroekonomi nasioanal. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional. Karena perusahaan bisni mengordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional.
2.    Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal dan laba untuk mengevaluai dan mengendalikan aktivitas usaha. Salah satu negara yang berkembang pada pendekatan mikroekonomi adalah negara belanda.
3.    Berdasarkan pendekatan pada disiplin independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan, seperti ekonomi.
4.    Berdasarkan pendekatan yang seragam
Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi digunakan dinegara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan, sumber daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Negara prancis merupakan pendukung akuntansi secara seragam.

·           Sistem hukum : akuntansi hukum umum versus kodifikasi hukum
1.    Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap “penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering disebut “angelo saxon”,”inggris-amerika” atau berdasarkan “mikro”. Akuntansi hukum umum berawal dari inggris kemudian di ekspor kenegara negara australia, kanada, hongkong, malaysia, pakistan dan amerika serikat.
2.    Akuntansi dalam negara yang menganut kodofikasi hukum memilik karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungakapan dalam jumlah kurang dan kesesuaian akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi kodifikasi hukum sering disebut “kontinental”,”legalistik” atau”seragam secara makro”. Ditentukan dinegara-negara eropa kontinental dan bekas koloni mereka di afrika, asia, amerika.
·           Sistem praktik : akuntansi penyajian wajar versus kepatuhan hukum
Kita percaya bahwa klasifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan banyak permasalahan akuntansi. Seperti :
1.    Depresi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu asset, selama masa manfaat ekonomi atau jumlah yang ditentukan untuk tujuan pajak.
2.    Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian asset tetap diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa
3.    Pensiun dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti kerja.
Penyajian wajar dan substansii mengungguli bentuk merupakan ciri utama akuntansi hukum umum yang telah dijelaskan. Akuntansi umum berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar. IFRS ditunjuk pada penyajian wajar. Secara khusus IFRS relevan bagi perusahaan.akuntansi penyajian wajar ditentukan diinggris, amerika serikat, belanda, dan lain-lain. IFRS merupakan standar acuan yang sedang dikembangkan dicina dan jepang.
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenakan pemerintah,seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana makro ekonomi pemerintah nasional. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di negara-negara, yang menganut kodifikasi hukum dimana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar