Minggu, 11 Januari 2015

Persiapan Menghadapi MEA



Persiapan Menghadapi MEA
Kita harus bersiap untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat di tahun 2015 mendatang.
Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuksebuah kawasan yang
dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA  merupakan bentuk realisasi dari
tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Sebenarnya ASEAN Community baru akan terbentuk nanti tahun 2020 tapi dari hasilKTT ke-12 ASEAN, disepakati pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020  dipercepat menjadi tahun 2015. Jadi pada 2015, ASEAN akan ber “integrasi” menjadi sebuah organisasi kawasan yang
lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorongterciptanya kekompakan, kesamaan visi satu tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli diantara Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara.

Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada tahun 2015 :

1.Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah  kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.

2. MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil;  terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.

3. MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. 

4.MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan membangun sebuah sistem untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara-negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.
MEA 2015 bisa mendatangkan keuntungan bagi Indonesia. Namun, jika tidak disiapkan dengan matang, MEA 2015 akan menjadi boomerang bagi Indonesia. Keuntungan atau kerugiankah yang akan dialami oleh Indonesia akan ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia sendiri. Pemerintah harus segera berbenah diri dalam menghadapi MEA 2015 ini agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri. Kebijakan pemerintah dalam standardisasi dan sertifikasi produk, peningkatakan mutu tenaga kerja merupakan persiapan-persiapan yang harus dilakukan agar Indonesia tidak mengalami kerugian yang besar di MEA 2015 mendatang

Pada sisi investasi, kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya Foreign
Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui perkembangan
teknologi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan
akses yang lebih mudah kepada pasar dunia. Meskipun begitu, kondisi tersebut dapat
memunculkan exploitation risk. Indonesia masih memiliki tingkat regulasi yang kurang mengikat sehingga dapat menimbulkan tindakan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan sumberdaya alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlahsumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak tertutup kemungkinan
juga eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia,
sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi
alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.
Dari aspek ketenagakerjaan, terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja
karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang
beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam rangka mencari pekerjaan
menjadi  lebih mudah bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi
kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan
kriteria yang diinginkan. Dalam hal ini dapat memunculkan risiko ketenagakarejaan bagi
Indonesia. Dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia masih kalah bersaing dengan
tenaga kerja yang berasal dari Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagiIndonesia sendiri membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN
(Republika Online, 2013).
.
Yang menjadi pertanyaan adalah SUDAHKAH SAYA ATAU KALIAN SIAP MENGHADAPI
PERSAINGAN DI TAHUN 2015?
Seperti informasi yang saya dapatkan di bangku perkuliahan tentang masyarakat ekonomi asean, dimana indonesia juga termasuk di dalam negara yang ikut dalam hal itu, dengan arti bahwa semua masyarakat di seluruh dunia dapat bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia. Lalu, apakah saya siap untuk menghadapi persaingan tersebut, yang bukan hanya dari masyarakat Indonesia saja? Jawabannya adalah Saya SIAP untuk menghadapi atau bersaing di tahun 2015 ini. Pertama yang akan saya lakukan adalah mencari pekerjaan sesuai bidang saya yaitu AKUNTANSI. Saya juga akan mencari cara untuk menghadapi MEA tidak hanya IPK yang tinggi sebagai
modal, saya juga mulai akan mengikuti kursus sebagai modal saya menghadapi MEA. Kemudiansaya akan mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti, sebagian gaji saya akan saya simpan atau
tabung untuk membuka lapangan pekerjaan atau membuka usaha supaya tingkat pengangguran diIndonesia bekurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar